Aku Malam dan Kamu Angin
November 27, 2016
Kalau Angin bertanya kepada Malam;
Apakah engkau sesak tanpaku?
Dan Malam pun jadi geram
Tanpamu aku tetap menjadi aku
Matahari akan tetap tenggelam
Walau kesal hati merindumu
Tanpamu akan tetap ada kelam
Mengapa, Angin tak terima
Karena Malam tak pernah sendiri
Ada jutaan Bintang di sana
Ada jutaan Bintang di sana
Mereka selalu ada menemani
Angin, aku mencinta dan mendamba
Tapi kau hanya datang lalu pergi
Aku lelah untuk merasa hampa
Maka terserah yang kau ingini
Adamu tanpamu akan sama
Satu kau harus tahu ini
Aku senang jika kita bersama
Tapi Angin, egomu tinggi
Kau kuat tapi tak percaya
Aku Malam tak selalu mengerti
Yang kau bisikkan lewat nada
Angin diam membisu
Angin, kau telah memberiku dingin
Di kala aku ingin kau kembali
Ternyata tak sama dengan kemarin
Lalu sekarang kau mengandai
Apa aku masih sama seperti kemarin
Aku hanya marah tak membenci
Kembalilah tapi jangan bermain
Menetaplah dan jangan pergi
Malam, bukankah kita berbeda?
Apa aku harus peduli?
Lenganku kadang letih merangkul dunia
Memberi kenyenyakan dalam sunyi
Sejukmu membuatku bahagia
Sejukmu membuatku bahagia
Asal bukan dingin lagi yang kau beri
Apa kau ingin mangulang kita?
Malam…
Angin, jika kau ingin pergi
Berlarilah terus yang kencang
Jika hasratmu ingin kembali
Aku senang kau datang
Karena itu bagaikan mimpi
Yang jika kubangun akan hilang
Kau tak mungkin kemarin pergi
Bila kau tak pernah ingin datang
Angin, aku mengerti…
Angin, aku mengerti…
Bali, 27 November 2016
ED
0 comments